1
- Buat lobang seukuran pipa casing sedalam
30 cm, tanah galian tersebut dimasukkan ke dalam bak ukur tanah
2.
Pipa casing dan casing shoe pertama
dimasukan kedalam lobang yang dibuat
3.
Tancap pipa casing pada lapisan tanah,
posisinya harus tegak lurus
4.
Pasang kepala buluh pada pipa yang tertancap,
putar kepala buluh sampai tersambung kuat dengan pipa casing.
5.
Pasang roda bor di kepala buluh dan
putar agar roda tidak goyang
6.
Pemboran,
-
4 orang naik keatas roda bor
-
Lonceng dinaikkan keatas roda dan
dimasukkan kedalam lobang pipa, tahan dengan besi cabang agar lonceng tidak
jatuh kedalam pipa
-
Naikkan galah 1,5 meter keatas roda dan
sambungkan dengan ulir lonceng, putar sampai kuat
-
Pasang kunci stang pada galah lebih
kurang 50 / 60 cm diatas roda estik, kunci kuat agar tidak goyang
-
Bersihkan tangkai kunci dan galah dari
pasir, dengan air agar tangan krew bor tidak sakit ketika memegang tangkai
kunci
-
4 orang diatas roda memegang tangkai
kunci stang mengangkat dan menumbuk lonceng pada lapisan tanah, lapisan tanah
yang terpotong akan tertampung ke dalam bailer
-
Setelah batas estik rata dengan
permukaan kepala buluh, hentikan penumbukan, krew bor dibawah akan memutar pipa
searah jarum jam maka pipa akan masuk perlahan dan setelah pipa tidak masuk
lagi hentikan pemutaran, dan mulai penumbukan lagi.
7.
Pengambilan conto lapisan
-
Setelah pipa masuk lebih kurang 30 cm, angkat lonceng ke atas
-
Buka galah dari sambungan lonceng,
turunkan galah yang terpasang kunci stang
-
Turunkan lonceng dan tuangkan perlahan
lahan conto tanah yang ada didalam lonceng kedalam bak ukur tanah dan jangan
sampai tumpah keluar
-
Mandor / pengawas / juru bor harus
mengamati conto yang keluar dari lonceng untuk menentukan jenis lapisannya dan
warna lapisan
-
Lalu ulangi kegiatan pemboran secara
berulang ulang dengan proses pengerjaan yang sama sampai pemutusan lapisan
persatu meter dan sampai pemboran mencapai kong atau batuan dasar
8.
Sambung pipa casing kedua
-
Turunkan roda bor dan semua peralatan
yang ada diatas roda bor
-
Buka kepala buluh dengan palu ( 5 atau 3
kg ), angkat dan pinggirkan pada tempat yang aman
-
Ambil pipa casing yang baru dan
sambungkan dengan pipa casing yang sudah tertancap pada tanah
-
Pasangkan kepala buluh, sambungkan pada
pipa casing
-
Roda bor dimasukan pada kepala buluh,
putar agar kepala buluh tidak goyang
9.
Pemboran lanjutan
-
Kegiatan yang dilakukan sama pada saat
pemboran awal, hanya di tambah galah 1,5 meter
-
Lakukan pengambilan conto lapisan tanah
seperti pengambilan conto tanah pada pipa casing pertama
-
Pekerjaan ini dilakukan secara berulang
ulang dengan proses yang sama sampai pemboran selesai ( mencapai batuan dasar )
1. Pencabutan
pipa casing
-
Angkat dan turunkan roda bor dan semua
peralatan yang ada diatasnya, tempatkan pada posisi yang aman
-
Buka kepala buluh dari sambungan casing
-
Pasang kunci dauble ( dauble casing wrench ) pada casing,
gunanya untuk menahan pipa jangan sampai jatuh dalam lobang bor waktu pembukaan
casing dan memuta casing setengah lingkaran agar lebih mudah waktu pencabutan
casing
-
Belitkan rantai pencabut pipa pada
casing bagian bawah
-
Pasang kayu cabang dan tegakkan
disamping casing, letakkan kayu pengungkit diatas kayu cabang
-
Beberapa orang krew bor naik diatas kayu
pengungkit dan sebagian lainnya memutar casing
-
Perlahan casing akan terungkit, buka
casing dari sambungan dan tempatkan pada posisi yang aman
-
Pekerjaan ini dilakukan secara berulang
ulang hingga pipa habis tercabut
-
Pemakaian kunci dauble setiap pembukaan
casing sangat disarankan untuk mengantisipasi jangan sampai pipa jatuh kedalam
lobang bor
Pengukuran volume conto
-
Conto yang ada dalam bak ukur tanah
dibuang airnya jangan ada conto pasir yang terbuang
-
Ukur volume dengan penggaris ketebalan
conto dalam bak ukur tanah, 10 cm berarti volume conto 10 liter
40 cm
30
cm
25
cm
Di
ambil luas persegi panjang = P
x L x T
=
40 x 25 x 30
=
30.000 cmᶟ → 30
dmᶟ
1
liter = 1 dmᶟ → jadi kalau 30 dmᶟ = 30 liter
Jadi
diasumsikan kalau 1 cm sample dalam
bak ukur tanah berarti sama dengan 1 liter sample
yang didapat
Perhitungan liter dan recovery :
Di ambil dari
contoh memo Bangka Bor
NO
|
DARI
|
SAMPAI
|
TEBAL
|
LITHOLOGI
|
WARNA
|
LITER
|
ISI
%
|
1
|
0.00
|
1.00
|
1.00
|
PK,
PH
|
A
|
10
|
83
|
2
|
1.00
|
2.00
|
1.00
|
PK,
PH
|
A
|
9.5
|
79
|
3
|
2.00
|
3.00
|
1.00
|
PK,
PH
|
A
|
10.5
|
87
|
4
|
3.00
|
4.00
|
1.00
|
PK,
PH
|
A
|
10
|
83
|
5
|
4.00
|
4.50
|
0.50
|
PK,
PH
|
A
|
5
|
83
|
6
|
4.50
|
5.50
|
1.00
|
LP,
PK, PH
|
A
|
10.5
|
87
|
7
|
5.50
|
6.50
|
1.00
|
LP,
PK, PH
|
A
|
11
|
91
|
8
|
6.50
|
7.50
|
1.00
|
LP,
PK, PH
|
A
|
10
|
83
|
9
|
7.50
|
8.50
|
1.00
|
LP,
PK, PH
|
A
|
10.5
|
87
|
10
|
8.50
|
9.50
|
1.00
|
LP,
PK, PH
|
A
|
10
|
83
|
11
|
9.50
|
9.80
|
0.30
|
Skiss
|
M
|
97
|
85
|
Misalkan sebuah pipa
bor mempunyai diameter 124 mm, dengan rumus KB ( koefisien Bor ) =
1 = 1 : ( 3,14 x (62²) ) = 1 : 12070,16 πr² = 0,00008285 mm² jadi
KB yang didapat = 0,83
dm²
Recovery ( isi % ) = Volume
di dapat x KB x 100%
Tebal
Misalkan di dapat = 10
liter x 0,83 x 100% = 83 %
1 meter
Sedangkan
untuk recovery seluruh dalam 1 lobang bor :
Jumlah liter x KB x 100%
Jumlah
dalam
97 liter x 0,83 x 100% = 85%
9,5
meter